Dialog Syawal Tokoh di Tasikmalaya : Umat Menderita Karena Tidak Diterapkannya Hukum Islam Secara Total
Tasikmalaya. Ratusan tokoh dan ulama Priangan Timur mengikuti agenda dialog syawal dan temu tokoh perubahan pada hari Sabtu, (19/04/2025), di Tasikmalaya. Agenda yang diadakan oleh Pusat Pengkajian Islam Kaffah (PPIK) ini mengambil tema "Bahagia di Tengah Derita, Saatnya Berubah".
Kegiatan ini menghadirkan para tokoh penting seperti KH. Aminudin Busthomi, KH. Nurul Mubin, dan Drs. H. Syarif Hidayat, serta puluhan ulama, akademisi, pengusaha, hingga politisi yang turut berpartisipasi aktif dalam diskusi dan testimoni.
Pada kesempatan ini K.H. Yasin Muthohar menyampaikan bahwa di tengah kebahagiaan kaum muslim di Bulan Syawal setelah sebelumnya berpuasa di Bulan Ramadhan, kaum muslim jutsru masih dalam keadaan menderita seperti yang sedang dialami di Gaza, Suriah, dan negeri-negeri muslim lainnya termasuk di Indonesia yang harus hidup menggunakan sistem kufur.
Beliau menerangkan bidang ekonomi, sosial, sumber daya alam, hingga militer kaum muslim pun saat ini dikuasai oleh asing. Umat Islam juga saat ini dalam keadaan terpecah belah karena tidak memiliki pelindung. “Umat Islam tidak memiliki, kepemimpinan, umat Islam tidak memiliki junnah”
Berikutnya beliau mengingatkan bahwa Umat Islam harus melakukan perubahan, dan perubahan tersebut dimulai dengan kesadaran dari kaum muslim akan kerusakan yang sedang terjadi dan rusaknya sistem yang digunakan. “Harusnya umat hari ini sadar bahwa kita sedang rusak, umat sadar kita sedang sakit,” jelasnya.
Kemudian beliau melanjutkan, setelah menyadari kerusakan yang sedang terjadi, umat Islam juga harus memahami solusi pengganti dari sistem yang rusak tersebut. Beliau menegaskan, ketika sistem demokrasi disadari adalah sistem yang rusak maka umat harus paham solusi penggantinya, demikian juga dengan sistem dalam bidang lainnya, seperti sistem ekonomi, sistem politik, sistem sosial, hingga sistem Pendidikan.
Akibat Tidak Diterapkan Aturan Islam
Aturan Islam adalah solusi bagi problematika umat, Beliau mengungkapkan bahwa berdasarkan surat A;-Maidah ayat 49, dengan tidak diterapkannya aturan Islam dalam kehidupan menjadi Allah memberikan musibah, sehingga penderitaan dan keterpurukan menimpa umat Islam. “Harusnya mau berhukum kepada hukum yang dibawa oleh Nabi Muhammas saw,” ungkap dihadapan hadirin.
Lantas beliau meyampaikan penyebab hukum Islam tidak bisa diterapkan karena tidak adanya kekuasaan yang menolong atau tidak adanya kekuasaan menerapkannya. “Hukum Allah tersia-sia, hukum Allah tidak bisa dijalankan karena tidak ada kekuasaan yang membela, karena tidak ada kekuasaan yang menolong,” tegasnya.
Perubahan
Total
Lantas beliau menjelaskan tentang cara untuk melakukan perubahan dari sistem kufur menuju sistem rusak tidak dengan cara Islah, karena islah adalah perbaikan secara parsial, tambal sulam, dan justru mempertahankan sistem kufur.
Umat Islam dalam melakukan perubahan harus secara taghyir, yaitu perubahan ideologi total yang sudah dicontoh oleh Nabi Muhammad Saw. “Hari ini harusnya umat Islam bukan melakukan perubahan parsial tapi perubahan total, sebab kerusakan hari ini penyebabnya tidak ada hukum Allah” pungkasnya.
Pernyataan Selaras dari Para Tokoh
KH. Aminudin Busthomi dalam testimoninya juga menyepakati tentang pentingnya penerapan Islam secara menyeluruh sebagai solusi utama bagi problematika umat. Sementara itu, KH. Nurul Mubin mengakhiri acara dengan doa yang sarat makna politik. Beliau memohon pertolongan Allah Swt. untuk menghadapi makar negara-negara Barat serta ideologi Sosialisme dan Sekulerisme yang telah merusak sendi-sendi kehidupan umat Islam.
Agenda ini dihadiri para tokoh dari berbagai kalangan, mulai dari ulama, pengusaha, politisi, hingga akademisi. Selain ada sesi tanya jawab dengan hadirin, beberapa tokoh menyampaikan testimoni singkat yang inti menyampaikan kesepakatan akan pentingnya penerapan hukum Islam dalam kehidupan.

Post a Comment