Pelajar SMK di Tasik Meninggal dikeroyok, Pemerhati Masalah Remaja : Akibat Sistem Sekuler
![]() |
Polisi melakukan olah TKP |
Tasikmalaya. Aksi kekerasan hingga menyebabkan korban tewas kembali terjadi di wilayah Kota Tasikmalaya sebagaimana diberitakan oleh www.detik.com. Seorang remaja meninggal dunia setelah menjadi sasaran pengeroyokan saat melintas di Jalan Wasita Kusuma, Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Minggu (12/1/2025) dini hari.
Korban diketahui bernama Yoga, seorang pelajar SMK warga Desa Sukaraharja Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Selain Yoga, dua temannya yakni Nandi dan Ferdi turut menjadi korban. Keduanya mengalami luka-luka akibat aksi kekerasan tersebut.
Karena Sistem Sekuler
Menurut pemerhati permasalahan remaja, Ustadz Kurniawan, kekerasan dikalangan anak muda hari ini mulai kembali marak, hal ini menggambarkan kepada kita bahwa sistem pendidikan sekuler menjadi sebab gagalnya dalam membentuk generasi muda yang berkepribadian Islam. Selain itu juga, lemahnya peran keluarga sebagai pelatak utama pendidikan karakter, dan rusaknya masyarakat dengan ditandai hilangnya nilai – nilai kepedulian menjadi faktor utama dari kehidupan yang berdasarkan paham sekulerisme.
"Dengan sistem pendidikan sekuler justru menciptakan generasi muda yang tidak lagi berorientasi kepada Ilmu melainkan hanya sebatas, akibatnya generasi muda tumbuh menjadi anak – anak yang minus pemahaman agama yang akhirnya banyak tindakan yang amoral yang dilakukan oleh mereka dalam menyelesaikan masalah," jelasnya kepada dakwahpriangan.web.id.
Peran Keluarga dan Negara
Ia juga menyampaikan adanya peran keluarga. Ketika peran keluarga seperti jauhnya orangtua atau acuhnya mereka terhadap tanggungjawab pola pengasuhan dan pendidikan terhadap anak – anaknya dikarenakan sibuk dengan urusan pekerjaan menjadi pemicu sikap anarkis di kalangan remaja.
Ia melanjutkan, peran Negara Sekuler membiarkan segala bentuk pemahaman yang rusak sekaligus merusak memenuhi cara pandang anak – anak muda seperti paham liberalisme, hedonisme, permisivisme menjadikan anak – anak muda bersikap bebas amoralitas. Selanjutnya dalam penindakan kriminalitas tanpa disertai dengan upaya pencegahan menjadikan kasus kekerasan dan kriminalitas di kalangan remaja semakin tumbuh subur.
Lantas ia menyampaikan pentingnya kembali kepada tatanan Islam, dimana keluarga, masyarakat dan Negara memiliki tanggungjawabnya masing- masing dalam mewujudkan keluarga yang islami, masyarakat yang peduli dengan amar ma’ruf nahyi munkarnya, dan Negara yang terlibat langung dalam upaya pengkondisian keluarga, pendidikan, aktivitas sosial pergaulan dan pencegahan sampai kepada penindakan hukum yang berefek jera.
"Semua bisa terwujud ketika kehidupan kita kembali kepada tatanan syariat Islam secara kaffah,' pungkasnya
Miris ketika syariat islam di tinggalkan, generasi islam makin parah moralnya jauh dr kepribadian islam sebenarnya. Umat islam hrs kembali kpd islam kaffah shingga ketika menjdi org yg beriman Islam mjd org2 yg bertakwa pola pikir dn pola sikapnya senantiasa takut kpd Allah dn setiap prbuatan akn diprtggjwabkn
BalasHapus