Belasan Ribu Massa Jawa Barat Suarakan Palestina Masih Dijajah
Bandung. Belasan ribu massa dari berbagai daerah di Jawa Barat mulai berdatangan ke lokasi Aksi Bela Palestina jil nuid III di Bandung, Ahad 19 Oktober 2025. Semangat dengan satu tujuan membela Palestina. Palestina bukan sekadar wilayah biasa, tapi tanah yang harus kita bela.
Para peserta aksi mengumandangkan yel-yel dan selawat asyghil. Mereka mengibarkan bendera al-Liwa dan ar-Rayahnya sebagai bukti perjuangan meninggikan kalimat Allah.
Aksi ini digelar sebagai bentuk pengingat pada kaum muslim, jangan sampai kita lupa bahwa gencatan senjata bukan akhir dari penjajahan entitas Yahudi atas Palestina.
Orator pertama yaitu KH. Ali Bayanullah Al-Muqri menyatakan bahwa bentuk pemikiran yang konyol jika umat Islam itu menyangka kita tidak punya musuh. Padahal jelas, musuh kita yaitu orang kafir harbi dan orang munafik. Dan yang paling berbahaya adalah orang munafik, karena bergaul dan bertempat tinggal di dekat kaum muslim tapi hatinya busuk seperti halnya solusi dua negara yang disodorkan Negara Barat justru malah di umat Islam.
"Palestina harus dibebaskan dengan jihad dan Khilafah. Khilafah yang akan mengenyahkan dan mengusir mereka. Kenapa harus khilafah? Karena sebagai umat Islam kita wajib menggunakan hukum Allah," tandasnya.
Kemudian menurut Kang Syarif al-Jazary yang merupakan tokoh muda kota Bandung menegaskan dalam orasinya yang penuh semangat dan membakar peserta, bahwa panji Islam pasti akan berkibar di tanah Palestina. Tidak selayaknya seorang muslim masuk ke lubang yang sama dua kali. Apakah kita percaya begitu saja dengan hujatan-hujatan mereka?
"Palestina adalah amanah iman, jejak pertama umat Islam, tanah para nabi dan para syuhada. Tidak sepantasnya seorang muslim mendukung solusi dua negara atas Palestina. Suara kita adalah senjata. Maka tunjukkan. Kita tidak akan pernah lelah sampai darah penghabisan," tegasnya.
Orator selanjutnya yaitu Ustaz Erik Muhammad Ridwan sebagai tokoh ulama Sukabumi menanyakan kepada peserta aksi, "Apakah Palestina masih dijajah? Jawabannya, Iya! Sudah 78 tahun Palestina dijajah. Solusi dua negara yang dikonsep AS, justru para pemimpin muslim sangat mendukung solusi tersebut. Padahal sejatinya itu membuktikan keterdukungannya atas pencaplokan Palestina.
"Solusi dua negara merupakan jalan penjajahan dan justru melegitimasi atas penjajahan kaum muslim. Sejatinya mereka telah berkhianat dan mendukung. Maka sesungguhnya kemerdekaan itu melemahkan kedaulatan negara. Maukah kita berdamai dengan Yahudi? Satu-satunya solusi adalah jihad dan Khilafah," tuturnya.
Orasi dilanjutkan dengan tak kalah semangat, disampaikan oleh Ustaz Asep Ridwan sebagai tokoh ulama Kabupaten Bandung Barat, beliau menyat berbagai upaya bantuan terus mengalir dan berbagai diplomasi tidak mengubah kondisi Palestina. Mereka tetap dibunuh.
"Solusi yang paling baik dan tepat adalah jihad untuk mengusir penjajah Israel. Menguatkan tekad dan azzam menjadi bagian dari tegaknya khilafah," serunya.
Penjelasan kemudian diperkuat oleh Ustaz Iqbal Manbaluqi sebagai tokoh ulama Kabupaten Bandung Selatan yang menjelaskan bahwa rakyat Palestina dizalimi, dibunuh, kelaparan, dan sebagainya. Apakah rida saudara kita diperlakukan seperti itu?
"Solusi dua negara bukan solusi, jadi wajib ditolak. Semua itu adalah rekayasa kafir penjajah yang senantiasa menjajah dan menyakiti kaum muslim. Solusi tuntas untuk menyelesaikannya hanya jihad dan Khilafah. Tidak ada solusi terbaik yang akan menyelamatkan kaum muslim kecuali dengan Khilafah," ucapnya.
Langit Bandung makin cerah dan matahari mulai terasa terik, namun peserta aksi tetap semangat dalam menyuarakan pembelaannya pada Palestina. Berikutnya orasi disampaikan oleh Ustaz Ali sebagai tokoh ulama Cirebon yang menuturkan bahwa sudah 78 tahun Palestina dijajah. AS dan PBB menawarkan solusi dua negara. Apakah kita rida wilayah Palestina dibagi dua?
"Solusi dua negara adalah solusi batil dan solusi haram. Wajib kita tolak. Serukan kepada penguasa negeri muslim segera kirim tentara untuk membebaskan Palestina. Solusi total Palestina adalah Khilafah. Ketika Khilafah tegak, maka Khalifah akan mengirim tentaranya ke Palestina," tandasnya.
Ustaz Supriadi sebagai tokoh ulama Garut menggambarkan lebih detail bahwa sesungguhnya akar persoalan yang paling mendasar untuk berbagai persoalan negeri ini termasuk dunia adalah adanya sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan). Fakta persoalan Palestina adalah masalah keberadaan penjajah bukan masalah batas/perbatasan.
"Solusi tuntas masalah Palestina adalah usir penjajah, dan kirim tentara, serta jihad dan tegaknya khilafah. Berjuang atau tidak kita akan mati. Ketika ajal menjemput kita, maka bisa dalam keadaan husnul khatimah," tegasnya.
Orasi berikutnya disampaikan oleh Ustaz Eri Taufik sebagai tokoh ulama Kota Bandung yang menyatakan bahwa kaum muslim pernah disatukan dengan kalimat tauhid. Dengan itu tidak boleh ada yang mengganggu mereka. Kaum muslim pernah disatukan dengan kepemimpinan Rasulullah saw., Khulafaur Rasyidin, dan khalifah-khalifah setelahnya.
"Di mana kita, ketika mereka dibantai, anak-anak dan perempuan-perempuan dihinakan, ayah mereka dikuliti?" tanyanya.
Kemudian Buya Amri sebagai tokoh ulama Kabupaten Sumedang mengatakan bahwa pemerintah negeri ini telah berkhianat, bukan hanya pada negeri Palestina tapi juga kepada negerinya sendiri. Sebagaimana apa yang tercantum dalamPembukaan UUD 1945, bahwa penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan.
"Solusi tuntas atas Palestina adalah dengan jihad dan Khilafah," tandasnya.
Ustaz Kamal sebagai tokoh ulama Kabupaten Bandung makin membuat peserta aksi terbakar semangatnya, beliau menjelaskan bahwa Palestina merupakan tanah para nabi dan tanah yang Allah berkahi. Penguasa-penguasa muslim justru diam ketika al-aqsha dibakar.
"Apakah kita diam ketika saudara kita dihancurkan? Diamnya kalian adalah pengkhianatan terhadap Allah. Ketika Khilafah tegak tidak ada yang bisa menyentuh. Solusi sejati adalah perintah Allah dan kabar gembira dari Rasulullah. Janji Allah pasti benar umat Islam akan bangkit," tegasnya.
Ustaz Tasudih sebagai tokoh ulama Priangan Timur mempertanyakan, apakah penjanjian damai adalah solusi? Tentu tidak dan tentu bukan. Tercatat dalam sejarah, Bani Nadhir ketika diusir masih menentang dan mengkhianati Rasulullah.
"Solusi yang akan menjadikan ketentraman dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah ayat190, bahwa hendaklah kalian memerangi mereka yang telah memerangi kalian. Maka solusi dua negara bukan solusi. Solusi tuntasnya adalah dengan jihad dan khilafah. Jihad hanya bisa dimobilisasi oleh imamah. Dan Khilafah adalah kewajiban yang paling utama," ucapnya.
KH Yasin Muthahar menuturkan bahwa sudah jelas solusi untuk menyelesaikan permasalahan Palestina adalah dengan tegaknya Khilafah Islamiyah. Jangan jadi orang munafik, sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur'an surat al-Maidah ayat 51, bahwa sifat orang munafik itu ada ragu, ada nifak, ragu terhadap janji Allah, dan mereka berlindung kepada orang-orang kafir. Mengikuti solusi dua negara, sadar tidak sadar mereka telah menjadi bagian dari kaum munafik. Allah akan memberikan kemenangan jika kita tidak bersama orang kafir. Orang-orang yang berkolaborasi dengan orang kafir, maka kelak mereka akan menyesal.
"Tidak ada lagi solusi kecuali khilafah. Rasulullah mengatakan tidaklah seseorang membiarkan muslim yang dihinakan, maka jika itu terjadi naka dia akan dihinakan oleh Allah," tegasnya.
Selanjutnya ada pernyataan sikap yang disampaikan oleh Ustaz Budi Syaifullah. Palestina masih dijajah. Gencatan senjata bukan akhiri penjajahan atas Palestina. Wahai penguasa muslim, tidakkah ada di antara kalian pahlawan pembebas Palestina—Shalahuddin Al Ayyubi? Bebaskan Palestina dengan jihad dan Khilafah, meniadakan entitas Zionis Yahudi dan bekingnya yaitu penjajah.
Forum Ulama, Tokoh, dan Advokat (FUTA) Jawa Barat kembali menyatakan sikap, pertama, Mengutuk semua bentuk kebiadaban - genosida yang dilakukan entitas Yahudi zionis penjajah dan menuntutnya agar dihentikan sekarang juga. Kedua, Menuntut para penguasa negeri -negeri muslim, terutama Presiden Indonesia, untuk mengirimkan tentara muslim untuk melakukan jihad fi sabilillah, mengusir entitas Yahudi zionis penjajah dari seluruh bumi Baitul Maqdis (Palestina). Ketiga, Mendesak agar penguasa negeri-negeri muslim memutuskan hubungan diplomatik dengan entitas Yahudi zionis penjajah, seperti Mesir, Yordania, dan Turki, sekarang juga. Keempat, Menolak solusi batil dua negara yang ditawarkan sebagai solusi bagi masalah Palestina. Kelima, Mengajak semua pihak untuk bersatu dalam ukhuwah Islamiyah, untuk berjuang bersama demi terbebasnya kawasan Baitul Maqdis (Palestina) dan negeri-negeri Islam lainnya. Keenam, Khilafah adalah kewajiban bagi umat Islam untuk menegakkannya, sekaligus janji Allah dan kabar gembira Rasulullah saw.," pungkasnya.
Aksi damai ditutup dengan doa yang menyentuh agar Allah menurunkan pertolongan-Nya, membebaskan Palestina dan menyatukan negeri kaum muslim. Peserta aksi membubarkan diri dengan tertib dan kembali ke daerahnya dengan azam perjuangan yang menguat. [Red]
Sumber : FP Facebook : Suara Muslimah Jabar


Post a Comment