MTU Kota Banjar : Risalah 2025, Terapkan Islam secara Kaffah
Banjar. Majelis Ta’lim Umat (MTU) Kembali mengadakan kajian rutin bulanan pada Rabu, (8/1/2025). Tema yang dibahasa adalah “Muhasabah 2024 dan Risalah 2025.”
Sebagai pemateri pada agenda ini Abu Aila. Dalam sesi muhasabah 2024 ia banyak mengungkap berbagai masalah di tahun 2024 dari berbagai bidang.
Dari sisi politik iya mengungkapkan adanya politiknya dinasti dalam pemilihan daerah, hingga politik populisme otoratian, yaitu kepemimpinan yang membuat kebijakan popular seperti tax amnesty kepada masyarakat kalangan atas hingga bantuan-bantuan sosial tunai kepada masyarakat bawah untuk menutupi kebijakan lebih krusial yang mengakomodir kepentingannya.
Sementara dibidang hukum ia mengungkap adanya electoral authoritarian dan autocratic legalism. Ia menjelaskan bahwa electoral authoritarian adalah kebijakan penguasa untuk mengubah peraturan agar kelompoknya bisa ikut pemilu, sedangkan autocratic legalism, adalah penguasa yang mengubah aturan agar dapat berjalan. “Jika electoral authoritarian untuk pemilu, sedangkan autocratic legalism lebih umum, untuk banyak hal,” ungkapnya.
Untuk muhasabah di dunia internasional, ia menyampaikan peristiwa genosida di Palestina yang dilakukan oleh Zionis Yahudi. Zionis bisa kuat karena didukung oleh Amerika Serikat. “Israel (Zionis Yahudi) itu dilahirkan oleh Inggris, dibidani PBB, dan dibesarkan, diurus oleh Amerika. Sementara pemimpin-pemimpin negeri muslim disekitarnya hanya bisa diam karena sudah afda di bawah kendali barat,” jelasnya.
Ia juga membahas tentang peristiwa digulingkannya Bashar Assad di Suriah. Ia berharap umat Islam di Suriah bisa memahami situasi politik, sehingga kepemimpinan di Suriah bisa diisi oleh Islam dan menjaga agar Amerika Serikat tidak menjadi “penguasa” baru disana yang memang ada potensi untuk merebut kekuasaan.
Risalah 2025
Kemudian Abu Aila menyampaikan risalah atau komitmen yang harus dilakukan oleh umat Islam agar berbagai permasalahan di tahun 2024 dapat diselesaikan, yaitu mengganti sistem sekuler yang menjadi sumber permasalahan dengan sistem Islam.
Ia melanjutkan, Islam adalah dien yang sempurna mengatur semua aspek kehidupan. Jika Islam diterapkan maka akan menjadi solusi dan mendatangkan kemaslahatan.
“Resolusi umat Islam 2025, meninggalkan sistem sekuler sebagai akar permasalah umat, memahami Islam secara kaffah sebagai konsekuensi keimanan, menndakwahkan Islam secara kaffah, dan menerapkan Islam secara Kaffah sebagai sistem kehidupan,’ pungkasnya. (DP)
Post a Comment